Ketika
Sisingamangaraja XII dinobatkan menjadi Raja Batak, usianya baru 19 tahun. Di saat yang sama tahun 1886, hampir seluruh Pulau Sumatera sudah dikuasai Belanda kecuali Aceh dan Batak. Belanda saat waktu itu menyebut Batak sebagai
De Onafhankelijke Bataklanden atau Tanah Batak yang Merdeka.
Sisingamangaraja XII yang lahir tahun 1849 di Bakkara, Tapanuli, di sebuah tempat indah di tepian Danau Toba itu memiliki nama kecil Patuan Bosar, yang kemudian digelari dengan
Ompu Pulo Batu. Nama
Sisingamangaraja sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu 'singa' dan 'mangaraja'. Naik tahta pada tahun 1867 menggantikan ayahnya Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon, selain itu ia juga disebut juga sebagai raja imam.
[1]